Benarkah Linux Tidak Memerlukan Defragment Disk ?





Sebagai user, kita harus selalu bisa menjaga performa komputer kita dengan baik. Salah satunya adalah dengan menata file yang terletak di dalam harddisk kita. Setiap sistem operasi tentunya memiliki caranya masing - masing dalam menangani masalah ini. Apalagi linux, dengan segudang software dan tools yang dimilikinya.

Namun sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kalian harus mengetahui file system yang berjalan di system linux kalian.


Mencari Tau File System Linux


Namun sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita berkenalan dengan file system linux yang kalian pakai saat ini. Secara umum, ada beberapa jenis file system yang berjalan pada linux namun yang paling sering digunakan saat ini adalah ext4. Lalu bagaimana kita bisa mengetahuinya ?



  1. Silahkan kalian buka terminal
  2. lalu masuk ke akses root linux kalian dengan mengetik su
  3. masukan password linux kalian
  4. ketik df -Th
  5. akan muncul pada tipe file, digambar yang sudah saya screenshot terdapat ext4

itu artinya sistem operasi kalian menggunakan file system ext4


Hubungan ext4 Dengan Defragment Disk


Setelah kita mengetahui file system linux kita, ini akan memudahkan kalian memahami apa pengaruhnya dengan defragment disk. Ext4 mempunyai metode tersendiri dalam melakukan defragment disk.

Saya beri ilustrasi kita adalah penjaga perpustakaan, untuk memudahkan pengunjung menemukan sebuah buku yang ingin kita cari pertama kita harus membuat index atau daftar semua buku yang ada di perpustakaan kita. Lalu kita bisa memetakan dimana buku itu berada? Jika sudah berhasil anda tinggal selangkah lagi menemukan buku itu.


Seperti itulah prinsip dasar dari defragment disk, yaitu suatu proses untuk menyusun semua file secara rapi agar mudah untuk diambil dan mudah menganalisa jika terdapat file yang error. Ext4 mempunyai cara yang lebih baik dalam proses defragment disk atau penyusunan file di harddisk kita dibandingkan pendahulu nya ext2 dan ext3.

Ext4 akan menyusun file yang terdapat di penyimpanan dengan cara menyebarkan semua file yang tersedia dan menyisakan space kosong diantara mereka. Ini dimaksudkan agar saat suatu file mengalami peningkatan ukuran yang diakibatkan misalnya oleh update file akan meminimalkan bertumpuknya beberapa file dalam satu blok karena kurangnya free space diantara file tersebut.

Akan ada konsekuensi yang akan terjadi pada harddisk kalian. Yaitu dengan bertambahnya ruang kosong seiring dengan bertambahnya file. Namun, harddisk akan melakukan beberapa penyesuaian sesuai kondisi ruang penyimpanan yang tersedia. Jika ada tambahan mengenai artikel yang sedang kita bahas, silahkan cantumkan di kolom komentar ya kawan. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersiaplah, Karena Layanan Internet Explorer Akan Berakhir pada 2021

Tips Membeli Harddisk Bekas Namun Berkualitas

Setting Makalah Atau Laporan Di Microsoft Word Supaya Rapih